Mimpi, suatu alam lain yang dibenamkan
dalam ruh kita. Sama nyatanya dengan alam dunia. Namun mengandung
hukum-hukum yang agak berbeda.
Terkadang kita dapat terbang di alam
mimpi. Terkadang kita dapat berjumpa dengan orang yang telah lama
meninggal dunia. Ada yang berjumpa dengan ulama terdahulu, atau bahkan
berjumpa Nabi SAW.
Terkadang mimpi hanya dianggap bunga
tidur. Ada pula mimpi yang benar yang biasa dialami oleh para nabi dan
orang mu’min. Lalu apa manfaat mimpi bagi orang kebanyakan?
Allah menciptakan sesuatu itu bukanlah
tanpa manfaat. Termasuk mimpi. Terkadang, Allah memberikan wahyu melalui
mimpi. Hal ini telah berlaku kepada Nabi Ibrahim, Nabi Yusuf, dan
Nabi-Nabi lainnya. Terkadang mimpi menjadi isyarat bagi ulama shalih
tertentu. Melalui mimpi, orang-orang tertentu dapat bertemu dengan Nabi
SAW.
Tetapi, diluar mimpi-mimpi mulya tersebut
juga berlaku mimpi-mimpi biasa pada kebanyakan orang. Apa manfaat dari
mimpi-mimpi biasa ini?
Ternyata, mimpi biasa juga mengandung manfaat yang luar biasa. Mimpi membuktikan bahwa otak dan ruh kita tidak pernah tidur.
Ruh kita selalu berpindah-pindah alam.
Dari alam azali ke alam dunia. Di alam dunia pun, ruh kita berulang-alik
ke alam mimpi hingga ruh kita ini berpindah ke alam qubur dan alam-alam
selanjutnya.
Alam mimpi adalah alam lain yang
dibenamkan ketika kita mengalami alam dunia. Kita dapat memasuki alam
mimpi ini ketika jasad kita di alam dunia ini tidur. Saat itu ruh kita
beralih ke alam mimpi.
Jika kita sedang browsing suatu situs,
lalu kita membuka tab atau window baru, dan membuka situs yang lain,
seperti itulah keadaan ruh kita. Fokus kepada salah satu tab atau
jendela, bukan berarti situs di tab atau jendela lain tidak terbuka.
Tetap terbuka, tetapi kita tidak fokus kepada situs tersebut.
Jasad kita di alam dunia tetap ada, tetapi ruh kita tengah fokus kepada kehidupan di alam mimpi.
Mimpi, seperti telah dikatakan, menjadi
bukti bahwa otak dan ruh kita terus bekerja. Tetapi bukan pada alam
sadar, melainkan pada alam bawah sadar atau lebih dalam lagi.
Alam bawah sadar kita terus bekerja,
terus menyerap dan mengolah data. Apa yang baru kita pelajari akan
disimpan di bagian ini, diolah dan dikembangkan.
Data yang dikumpulkan sejak lahir dan
dibenamkan sebelum lahir itu sebenarnya tidak pernah hilang. Hanya saja,
terkadang alam sadar kita agak sulit mengaksesnya. Alam mimpi dapat
menjadi jembatan untuk mentransfer data dari alam bawah sadar ke alam
sadar.
Segala bahasa telah dibenamkan ke dalam
otak kita. Ia dapat dibangkitkan melalui komunikasi yang didengarnya di
alam sadar dan alam mimpi. Itulah yang terjadi pada bayi. Terkadang kita
juga bermimpi dapat berbicara dalam bahasa asing dengan benar. Bahkan
terkadang kita bermimpi tengah membaca ayat dengan melihat salah satu
halaman Al-Qur`an yang belum pernah kita hafal.
Ketika membaca ayat Al-Qur’an, walau alam
sadar kita tidak berusaha menghafalnya, namun alam bawah sadar kita
menyimpannya dalam data visual. Seperti komputer yang menyimpan gambar
dari suatu halaman dari Al-Qur’an. Sehingga kita dapat membacanya dalam
alam mimpi.
Kemampuan bayi seperti berbicara,
merangkak, dan berjalan juga dikuatkan melalui mimpi. Kemampuan anak
dalam mengendarai sepeda juga dikuatkan melalui mimpi. Pemahaman kita
terhadap suatu pelajaran yang sama sekali baru juga dapat dikuatkan
melalui mimpi.
Penelitian di Universitas Harvard
menunjukkan bahwa orang yang tidur dan bermimpi setelah belajar akan 10
kali lebih cepat dalam memahami pelajaran daripada mereka yang tidak
tidur dan terus memaksakan diri untuk memahami melalui alam sadar. Suatu
kesulitan juga sering menjadi lebih mudah setelah kita tidur.
Pemimpin riset, Professor Robert
Stickgold, berpendapat bahwa bukan mimpi yang membuat fikiran menjadi
lebih baik tetapi bagian dari otak yang bekerja keras untuk mengingat
cara yang harus dilakukan kemudian dijabarkan pada mimpi yang lalu
berujung pada perbaikan kemampuan.
Prof. Stickgold menambahkan, masih ada
cara untuk mengambil keuntungan dari fenomena ini untuk meningkatkan
pembelajaran dan memori. Sebagai contoh, mungkin akan lebih baik untuk
mempelajari dengan keras sebelum Anda pergi tidur di sore hari, atau
untuk tidur siang setelah belajar.
“Beberapa orang telah melihat mimpi
sebagai hiburan, tetapi riset ini menunjukkan bahwa mimpi adalah produk
sampingan dari pengolahan memori,” pungkasnya.
Itulah diantara manfaat mimpi. Dan
tentunya masih banyak lagi manfaat lain dari mimpi yang jika dituliskan
dalam berjilid-jilid buku tidaklah akan cukup.
Ya Allah, ya Rabbana, tiadalah Engkau
menciptakan mimpi dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka.
sumber: islamic blog
sumber: islamic blog
0 comments:
Post a Comment